Berikutini penjelasan mengenai 6 teori itu dan tokoh-tokoh Seni adalah aktivitas manusia untuk menciptakan berbagai produk/artefak rupa, pertunjukan, atau pendengaran yang mengekspresikan keahlian teknis, ekspresi seniman, pesan, kearifan, atau unsur ekstrinsik lainnya dari seniman itu sendiri agar dapat diapresiasi dan memberikan output estetis atau nilai-nilai lainnya kepada penikmatnya. Namun demikian, definisi seni adalah polemik yang tidak pernah berhenti sepanjang waktu. Seni adalah bidang keilmuan Soshum yang tidak memiliki patokan eksak. Perlu diingat bahwa pencarian lebih lanjut mengenai pengertian seni membutuhkan kajian studi khusus melalui filsafat seni. Setiap seniman juga tidak jarang memiliki pengertian atau definisi mereka pribadi mengenai seni. Akan tetapi kita dapat mengeksplorasi definisi-definisi seni beradasarkan berbagai pendapat yang telah mapan atau telah banyak diterima oleh para ahli. Kita juga dapat memulainya dengan cara menggunakan cara-cara umum terlebih dahulu untuk mendapatkan pijakan awal dalam pencarian. Setelah itu, baru kita dapat memiliki definisi sendiri untuk diri sendiri karena telah mengetahui pasti di mana saja batasan kotak definisi umum yang akan kita tanggalkan. Pengetahuan mendasar tentang pengertian seni diperlukan agar perkembangan seni tetap terarah berdasarkan temuan hakikat seni oleh para penyumbangnya dari masa ke masa. Berikut adalah beberapa pendapat pengertian seni menurut para ahli. Seni menurut Plato dan Rousseau adalah hasil peniruan alam dengan segala seginya. Aristoteles mengungkapkan bahwa seni adalah harus dinilai sebagai suatu tiruan, yakni tiruan dunia alamiah dan dunia manusia. Berbeda dengan Plato, Aristoteles tidak memaksudkanya sekedar “tiruan belaka” menurutnya seni harus memiliki keunggulan “falsafi” yakni bersifat dan bernada “universal”. Seni menurut Leo Tolstoy adalah ungkapan perasaan pencipta yang disampaikan kepada orang lain agar mereka dapat merasakan apa yang dirasakan pelukis. Seni menurut Thomas Munro adalah alat buatan manusia untuk menimbulkan efek-efek psikologis atas manusia lain yang melihatnya. Seni menurut Brade adalah pemanfaatan budi dan akal untuk menghasilkan karya yang membahagiakan jiwa spiritual manusia. Selain itu terdapat beberapa ahli yang dianggap berpengaruh besar terhadap definisi seni itu sendiri. Beberapa uraian mengenai pendapat para ahli seni ini akan diuraikan pada pemaparan di bawah ini. Clive Bell adalah filsuf seni klasik modern yang terkenal melalui gagasan significant form bentuk bermakna, Bell merupakan filsuf yang dipengaruhi jalur pemikiran plato tentang bentuk indah yang seolah-olah berada di luar bentuk karya itu sendiri. Menurutnya, semua system estetik dimulai dari pengalaman pribadi subjek tentang terjadinya emosi yang khas. Jika seseorang menatap karya seni, dalam dirinya akan timbul perasaan atau emosi yang khas, yang tidak sama dengan perasaan sehari-hari seperti marah, senang, sedih dan lain-lain. Perasaan emosi tersebut disebut emosi estetik. Setiap karya seni yang baik/berhasil akan membangkitkan perasaan emosi estetik tersebut. Leo Tolstoi 1828-1910 adalah sastrawan Rusia terkemuka yang terkenal melalui tulisan essainya yang berjudul Apakah Seni? What is art?. Tolstoi tidak menyetujui pendapat sederhana bahwa seni adalah aktivitas manusia yang menghasilkan sesuatu yang indah. Bagi Tolstoi seni membangkitkan perasaan yang pernah dialami oleh dirinya sendiri, dan dengan berbagai bahasa komunikasi dari gerakan, garis, warna, suara, atau bentuk yang diungkapkan dengan kata-kata, menyampaikan perasaan tersebut pada orang lain yang mungkin pernah merasakan hal yang sama juga; curahan hati. Hal itu disebut aktivitas seni. Hal yang tidak dapat dikomunikasikan melalui dialog sehari-hari disampaikan secara sadar melaui tanda-tanda eksternal tertentu dan diserahkan pada penerimanya yang sebetulnya pernah memiliki perasaan atau pengalaman yang sama. Menurut Tolstoi perasaan yang diekspresikan seniman itu beragam, dapat berupa perasaan yang kuat atau perasaan yang lemah, perasaan yang penting dan perasaan yang tidak berarti, perasaan baik dan perasaan buruk. Perasaan tersebut dapat meliputi perasaan kagum, perasaan cinta tanah air, perasaan gembira, perasaan bangga dan megah, perasaan humor, tentram dll. Semua jenis perasaan tersebut diterima lewat indera manusia yang memberikannya suatu pengalaman seni. Tolstoi memberikan tiga syarat utama untuk mengekspresikan perasaan atas pengalaman seni, yaitu Nilai ekspresi bergantung pada besar-kecilnya kepribadian seniman. Tolstoi menggunakan istilah individualitas seniman. Makin menonjol individualitasnya, makin kuat daya pengaruh pada penerimanya. Individualitas menekankan bobot sikap jiwa seniman. Nilai ekspresi bergantung pada besar-kecilnya kejelasan, kejernihan perasaan yang diungkapkannya. Seniman mendasarkan diri pada perasaan universal manusia, sehingga penerima seni dapat menemukan kembali perasaan yang sebenarnya telah dikenalnya juga, tapi mungkin jarang dirasakan. Nilai seni bergantung pada besar-kecilnya kejujuran seniman. Syarat ketiga inilah yang terpenting. Langer adalah filsuf seni Amerika yang tidak setuju pada pendapat semua seni itu sama, hanya materialnya yang berbeda. Prinsip-prinsipnya sama, teknik yang dilakukannya semua analog mengalir. Prinsip seperti itu disebut menjerumuskan dan tidak benar. Prinsip seni yang berlaku secara umum memang ada, tapi tidak banyak/tidak cukup. Langer menyebutkan adanya tiga prinsip, yaitu ekspresi, kreasi dan bentuk seni. Menurut Langer karya seni adalah bentuk ekspresi yang diciptakan bagi persepsi kita lewat indera dan pencitraan, dan yang diekspresikan adalah perasaan manusia. Pengertian perasaan disini adalah dalam lingkup yang luas, yaitu sesuatu yang dapat dirasakan, sensai fisik, penderitaan dan kegembiraan, gairah dan ketenangan, tekanan pikiran, emosi yang kompleks yang berkaitan dengan hidup manusia. Seperti Tolstoy, Langer juga menolak ekspresi perasaan berupa perasaan subjektif seniman pribadi. Seorang penulis tragedy tidak harus mengalami lebih dahulu kematian anggota keluarganya. Atau seorang penyair yang melukiskan seseorang yang patah hati tidak harus mengalami dahulu patah hati. Subjektifitas adalah ilusi, semua orang mungkin pernah sam-sama mengalami perasaan tersebut. Sedangkan menurut Soedarso Sp dalam Mikkes Susanto, 2002102 Seni adalah karya manusia yang mengkomunikasikan pengalaman batin disajikan secara indah atau menarik hingga merangsang timbulnya pengalaman batin pula pada manusia lain yang menikmati” Melacak Pengertian Seni Pengertian seni selalu meninggalkan banyak pertanyaan. Seperti jika seni memberikan output berupa nilai estetis atau hal lain, apakah berarti produk seni itu sendiri bukan yang utama dalam karya seni? Jika seni itu berupa nilai, berarti penilaian individu akan sangat relatif, lalu apakah sah hal yang subjektif tersebut untuk dinilai atua bahkan bahkan dikritik? Jika nilai adalah poros utama seni, berarti seni bisa jadi dianggap tidak ada keberadaannya tanpa individu / publik yang mampu mengerti nilai yang diberikan oleh seni. Untuk itu mari kita lacak seni melalui berbagai aspek yang dapat menjadikannya ada’. Seni di Luar Wujudnya Kegiatan berkesenian menghasilkan atau meninggalkan produk/artefak rupa yang berwujud. Tetapi, yang disebut seni bukan hanya produknya itu sendiri, sebab seni juga mengandung nilai diluar benda/artefaknya sendiri. Seperti yang dijelaskan oleh Jakob Sumardjo “Apa yang disebut seni’ memang merupakan suatu wujud yang terindera. Karya seni merupakan sebuah benda atau artefak yang dapat dilihat, didengar, atau dilihat dan sekaligus didengar visual, audio dan audio-visual, seperti lukisan, music, dan teater. Tetapi, yang disebut seni itu berada di luar benda seni sebab seni itu berupa nilai. Apa yang disebut indah, baik, adil, sederhana, dan bahagia itu adalah nilai. Apa yang oleh seseorang disebut indah dapat tidak indah bagi orang lain.”Jakob Sumardjo, 2000 45. Darisini kita dapat menarik kesimpulan bahwa selain benda/tampilan fisiknya sendiri, seni terdapat pada nilai diluar fisik itu sendiri. Nilai Seni Nilai adalah tanggapan individu terhadap sesuatu seni berdasarkan pengalaman dan pengetahuannya masing-masing. Tanggapan individu akan memberikan kualitas nilai tertentu sesuai dengan nilai-nilai seni yang dikenal dan dialami oleh individu tersebut. Sehingga seni menjadi sangat subjektif terhadap individu yang menilainya. Tentu saja hal ini baru terjadi kalau benda seni itu memang mengandung atau menawarkan nilai-nilai objektifnya. Relasi Seni Penelitian antropologis disuatu Negara Afrika menunjukkan bahwa nilai-nilai seni baru muncul jika penanggap seni memiliki pengalaman dan pengetahuan yang dikandung oleh benda seni. Karya Beethoven diputar di depan anak-anak Afrika yang sekolah setara SMU, dan ternyata beberapa anak dapat menikmati musik itu. Tetapi, ketika karya musik yang sama diputar di depan penduduk pedesaan yang belum pernah berhubungan dengan budaya Barat, banyak yang tidak bisa menilai apakah musik itu memberikan suasana sedih atau gembira. Seni baru ada jika terjadi dialog saling memberi dan menerima antara subjek seni penanggap dengan objek seni benda seni. Inilah yang dimaksud dengan relasi seni. Lalu bagaimana dengan orang yang tidak paham terhadap seni. Apakah mereka selamanya tidak dapat menjadi publik seni? Pentingnya Edukasi Seni Edukasi menjadi hal yang penting agar orang-orang yang belum mengerti seni dapat menjadi apresiator seni. Selain itu seni juga dapat diterima tanpa edukasi apabila jika wujud seni cukup populer, ringan dan mudah dipahami oleh kebanyakan masyarakat. Bukankah seharusnya seni dibuat sepopuler mungkin agar dapat menjamah seluruh kalangan masyarakat? Betul, hal itu sudah tidak dapat dibantah lagi, tapi dalam kasus tertentu terdapat beberapa karya seni yang tidak akan dimengerti oleh publik umum, seperti karya eksperimental, atau karya seni murni lain pada umumnya. Karya seni seperti ini juga sangat penting untuk dipahami dan diapresiasi walaupun belum aplikatif untuk diterapkan pada masanya. Karya-karya seni rupa murni hari ini ingin terus mengeksplorasi berbagai pengalaman-pengalaman baru yang dapat digali dari kekayaan khazanah seni; riset untuk masa depan seni. Dibutuhkan jembatan khusus agar masyarakat umum dapat memahami pekerjaan seniman yang membuat karya yang sulit dimengerti ini. Selain itu perputaran ekonomi juga dibutuhkan untuk mendanai berbagai kebutuhan karya eksperimental itu. Medan Seni Art World Dapat ditarik kesimpulan bahwa seni baru hadir setelah terjadi relasi antara subjek dan objek seni. Itupun belum cukup, seni harus didukung oleh berbagai individu/lembaga yang dapat menyokong kegiatan seni. Seni membutuhkan berbagai kesepakatan dan kerjasama antara sejumlah pemeran seni seperti seniman, kurator, galeri, kolektor, publik seni dan lain-lain. Inilah yang disebut dengan medan seni rupa. Seni tidak dapat berjalan atau dianggap ada tanpa adanya medan seni. Hal ini sangat penting untuk dipahami agar seniman dapat mengerti bahwa meskipun seni tidak memiliki aturan, atau pakem. Seni subjektif nilainya bukan berarti seni tidak memiliki standar. Untuk menciptakan karya seni yang bahkan tidak memiliki fungsi nyata, bukan berarti seniman dapat meracau tanpa melihat standar-standar tertentu. Karena pada akhirnya, karya seni tersebut harus melewati medan seni rupa jika ingin dianggap ada. Masih banyak hal yang dapat dibicarakan lebih jauh mengenai topik yang tidak pernah ada habisnya ini. Seniman berhak untuk menggunakan dan atau membuat pengertian seninya sendiri. Walaupun pada akhirnya semua harus dapat dipertanggungjawabkan ketika dihadapkan pada medan seni. Referensi Sumardjo, Jakob. 2000. Filsafat Seni. Bandung Penerbit ITB. Soedarso, SP. 2006. Trilogi Seni – Penciptaan, Eksistensi, dan Kegunaan Seni. Yogyakarta Badan Penerbit ISI Yogyakarta Tolstoy, Leo. 1996. What is Art?. Cambridge Hackett Publishing. edu .OUTLINE of TOLSTOY’S WHAT IS ART?. Minnesota State University Moorhead site, Diakses 27 Januari 2018. Graham, Gordon. 1997. Philosophy of the Arts. Repository KNC India, Diakses tanggal 2018-01-22,
3 Teori dana upah oleh J.S.Mill Besarnya upah akan ditentukan oleh dana upah yang tersedia dan jumlah buruh. 4. Teori upah ethis (kesusilaan) oleh Von thunen Besarnyaupah bergantung pada besarnya biaya pemeliharaan hidup dan besarnya produktivitas kerja buruh. 5.
Baca Juga Jamaludin Al-Afghani Adalah Tokoh Pembaru Islam dari Negara, Berikut Jawabannya Dilansir Dikasih INFO dari berbagai sumber, berikut adalah jawaban dan penjelasan pertanyaan di atas. Jawaban d. kerugian dalam waktu berusaha ditanggung oleh muḍarrib Hal yang tidak termasuk rukun mudarabah adalah d. kerugian dalam waktu berusaha ditanggung oleh muḍarrib. Mudarabah adalah salah satu bentuk perjanjian kerjasama dalam bisnis di mana seorang pemilik modal sahibul mal bekerjasama dengan seorang mitra kerja muḍarrib untuk menjalankan usaha. Rukun mudarabah adalah syarat-syarat yang harus dipenuhi agar perjanjian mudarabah sah. Dalam mudarabah, pembagian keuntungan dan kerugian dilakukan sesuai dengan kesepakatan antara sahibul mal dan muḍarrib. Namun, kerugian dalam waktu berusaha biasanya ditanggung oleh sahibul mal, bukan oleh muḍarrib. Muḍarrib umumnya bertanggung jawab untuk menjalankan usaha dengan sebaik-baiknya, sementara sahibul mal bertanggung jawab untuk menanggung kerugian jika terjadi. Oleh karena itu, pilihan d. kerugian dalam waktu berusaha ditanggung oleh muḍarrib tidak termasuk dalam rukun mudarabah. Baca Juga SIMAK JAWABAN Di Antara Faktor yang Melatarbelakangi Bangkitnya Umat Islam Pada Abad Ke-18 Berikut Ini Baca Juga PERHATIKAN Kutipan Hadis Berikut, Contoh Perilaku yang Merupakan Cerminan Dari Hadis Tersebut Dalam Kehidupan Demikian jawaban pertanyaan hal yang tidak termasuk rukun mudarabah ialah. Kebenaran kunci jawaban hal yang tidak termasuk rukun mudarabah ialah ini tidak mutlak. Oleh karena itu, tidaklah menutup kemungkinan jika ada jawaban benar lainnya.*** Terkini
Itulahtadi jawaban dari Berikut Yang Tidak Termasuk Tujuan Dari Apresiasi Seni Budaya Adalah?, semoga membantu. Kemudian, Buk Guru sangat menyarankan siswa sekalian untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu sebutkan contoh najis yang kamu ketahui dengan penjelasan jawaban dan pembahasan yang lengkap.
Teori seni merupakan gabungan antara dua suku kata, yaitu terdiri dari teori & seni. Berikut beberapa pengertian TEORI menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, TEORI adalah Pendapat yg didasarkan pada penelitian dan penemuan, didukung oleh data dan argumentasi. Penyelidikan eksperimental yg mampu menghasilkan fakta berdasarkan ilmu pasti, logika, metodologi, argumentasi. Asas dan hukum umum yang menjadi dasar suatu kesenian atau ilmu pengetahuan. Pendapat, cara, dan aturan untuk melakukan sesuatu. Pendapat yang dikemukakan sebagai keterangan mengenai suatu peristiwa. Berikutini sejarah teori sel dari penemuan awal sampai perkembangannya hingga saat ini: 1. Penemuan Awal. Sejarah teori sel juga tidak lepas dari sejarah keberadaan alat pembesar mutakhir, yakni mikroskop. Alat mikroskop ini pertama kali ditemukan dengan dua lensa (majemuk) pada kesudahan masa zaman ke-16.

Cabang-Cabang Seni – Keberadaan seni selalu berkaitan erat dengan kehidupan manusia sehari-hari. Seni telah berkembang dalam kurun waktu yang cukup lama. Hal tersebut karena manusia dapat menjadi subjek sekaligus objek dalam sebuah seni. Sama seperti disiplin ilmu lain yang memiliki cabangnya tersendiri, seni juga memiliki hal semacam itu. Pola sajian dalam cabang-cabang seni pasti kerap Grameds temui atau bahkan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Lalu, apa saja ya cabang-cabang seni itu? Apakah setiap cabangnya memiliki fungsi bagi kelangsungan hidup manusia? Dan apa contoh cabang-cabang seni itu secara nyata? Supaya Grameds lebih memahaminya, yuk simak ulasan berikut mengenai apa saja cabang-cabang seni itu! Pengertian SeniCabang-Cabang Seni1. Seni Rupa Visual Art Contoh Seni Rupa2. Seni Musik3. Seni TariContoh Seni Tari di Indonesia4. Seni DramaContoh Seni Drama di Indonesia5. Seni BudayaContoh Seni Budaya di IndonesiaRekomendasi Artikel Terkait Menurut KBBI, seni memiliki arti karya yang diciptakan dengan keahlian yang luar biasa, seperti tari, lukisan, dan ukiran.’ Sebenarnya, definisi mengenai seni itu universal dan menjadi polemik yang terus-menerus berlanjut. Menurut Selo Sumardjan, seni adalah kemampuan seseorang atau sekelompok orang untuk menciptakan impuls melalui salah satu unsur panca indera atau mungkin juga melalui kombinasi dari berbagai unsur panca indera, menyentuh rasa halus manusia dan lingkungan sekitarnya, sehingga melahirkan nilai-nilai keindahan pada impuls tadi. Sementara menurut Parker, seni merupakan ekspresi, suatu ungkapan, suatu maksud, dan perasaan yang tidak semata-mata dilakukan untuk tujuan praktis saja tetapi juga tujuan estetis. Lalu, menurut Sapirin, seni meliputi keseluruhan hal yang dapat menimbulkan getaran akan rasa keindahan pada manusia. Selain mengutamakan keindahan, seni ternyata juga dapat berpengaruh bagi pembelajaran dan pengembangan karakter suatu individu, lho… Cabang-Cabang Seni Seni memiliki cabang-cabangnya tersendiri, yakni seni rupa, seni musik, seni tari, seni drama, dan seni budaya. Supaya lebih memahaminya, yuk kita bahas masing-masing cabang seni rupa ini! 1. Seni Rupa Visual Art Seni rupa atau visual art merupakan salah satu cabang seni yang mengandalkan mata sebagai alat untuk mengamatinya. Mengapa indera penglihatan mata menjadi alat utama untuk mengamati seni rupa? Jawabannya adalah seperti yang dikemukakan oleh Sahman “Padanan kata seni rupa di dalam bahasa Inggris adalah Visual Art. Pada visual art, peranan mata sangat menentukan apakah dalam proses mencipta sejak dari pengamatan sampai kepada visualisasi gagasan, ataupun dalam proses apresiasi produk visualisasi itu. Orang yang buta warna, walaupun sepintas lintas matanya tampak beres-beres saja, tidak akan mampu menjadi perupa atau apresiator karya seni rupa yang kompeten.” Pendapat tersebut memang dinilai diskriminatif, karena pada kenyataannya, individu yang memiliki buta warna bahkan dapat menghasilkan sebuah karya seni rupa, walaupun memerlukan pendekatan tersendiri dalam upaya apresiasi karya-karyanya. Menurut Oswald Kulpe dalam “Garis Besar Estetika”, seni rupa dibagi atas tiga wujud, yakni Dua dimensi, yang memiliki unsur-unsur garis, cahaya, warna, bentuk, dan gerak. Contohnya seni lukis dan gambar. Tiga dimensi, yang memiliki unsur seperti dua dimensi tetapi terdapat unsur tambahan yang lebih menonjol yakni volume. Contohnya seni pahat dan ukir. Perpaduan antara unsur permukaan dan bentuk, contohnya seni arsitektur dan pertamanan. Berdasarkan fungsinya, seni rupa dibagi atas seni murni fine art yang lebih mengutamakan “keindahan” daripada kegunaannya; dan seni terapan applied art yang dibuat untuk tujuan praktis kehidupan manusia. Contoh Seni Rupa Seni lukis dan gambar termasuk dalam fine art atau seni murni yang lebih mementingkan nilai keindahan. Seni terapan atau applied art biasanya lebih mengutamakan tujuan penggunaan manusia dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya lemari, kursi, meja, dan lain-lain. 2. Seni Musik Musik adalah salah satu sarana hiburan yang paling populer di kalangan masyarakat saat ini. Musik adalah bunyi yang diterima oleh manusia yang berbeda-beda berdasarkan sejarah, tempat, budaya, dan selera individu. Seni musik adalah karya seni manusia sebagai ungkapan isi hati dan gagasannya yang diwujudkan dalam bentuk bunyi atau suara yang teratur, memiliki irama dan melodi, serta harmonisasi yang dapat menggugah perasaan pendengarnya. Tidak semua jenis bunyi atau suara dapat disebut sebagai seni musik karena hanya dianggap sebagai “seni” apabila memiliki suara yang indah, merdu, dan harmonis sehingga dapat diterima baik di telinga pendengarnya. Seni musik memiliki tiga jenis dalam penerapannya yakni musik tradisional, musik modern, dan musik kontemporer. Musik tradisional menjadi jenis musik yang lahir dan berkembang karena pengaruh budaya, adat istiadat, kepercayaan dan agama dari daerah tertentu serta diwariskan oleh nenek moyang secara turun temurun. Lalu, musik modern adalah jenis musik yang muncul karena adanya budaya baru dan biasanya menggunakan alat yang lebih canggih untuk proses pembuatan instrumentalnya. Sementara Seni musik terbagi berdasarkan genre musiknya, yakni genre klasik, jazz, R&B, rap, reggae, dan lain-lain. Seni musik mempunyai beberapa fungsi di antaranya 1 fungsi religi, 2 fungsi komunikasi, 3 fungsi rekreasi, 4 fungsi komunikasi, 5 fungsi guna, dan 6 fungsi terapi. Bahkan, seni musik juga berperan penting dalam proses pembelajaran yakni membantu pertumbuhan dan perkembangan siswa, serta membina perkembangan estetika siswa dalam upayanya berkarya seni. 3. Seni Tari Menurut Zahrain, tari adalah salah satu jenis gerak selain senam, bela diri, akrobatik atau pantomime. Sehingga dapat disebut bahwa seni tari adalah gerakan yang dilakukan oleh manusia yang unik dan indah. Unsur-unsur dalam seni tari secara umum adalah gerak, ritmis, keindahan dan ekspresi. Dalam masing-masing unsur tersebut terdapat keunikan yang mewakili rasa, estetika, dan semangat penarinya. Selain itu, seni tari juga memiliki unsur iringan yang berupa nada, ritme, irama, dan jumlah alat musik yang digunakan dalam proses mengiringi tariannya. Sementara pada unsur-unsur khusus dari seni tari meliputi unsur ruang, tenaga, dan waktu. Ruang ini berkaitan dengan posisi, tingkatan, dan waktu. Posisi misalnya menghadap ke depan, memutar, dan lain-lain. Dalam kehidupan sehari-hari, seni tari memiliki beberapa fungsi yakni sebagai sarana upacara sebagai sarana hiburan sebagai media pergaulan sebagai terapi sebagai pendidikan sebagai seni pertunjukan sebagai pengembangan bakat dan minat individu Di Indonesia, seni tari telah berkembang secara turun-temurun menjadi tari tradisional dan dimiliki oleh setiap daerah. Beda daerah beda pula gerakan dan lantunan musik pengiringnya. Misalnya, pada tari tradisional di Jawa dan Yogyakarta, terdapat gerakan tangan khusus seperti ngithing, ngepel, dan ngeruji. Bahkan ada juga beberapa jenis tarian tradisional yang memperagakan aksi kerasukan makhluk halus sebagai bagian penting dari tarian tersebut. Contoh Seni Tari di Indonesia Tari Bapang dari Malang Tari Ganongan yang merupakan bagian dari tari Reog Ponorogo berasal dari Jawa Timur Tari Reog Ponorogo dari Jawa Timur Tari Gandrung dari Banyuwangi, Jawa Timur Tari Singo Ulung dari Bondowoso, Jawa Timur Tari Kecak dari Bali 4. Seni Drama Drama memiliki pengertian secara luas dan sempit. Secara luas, drama bermakna sebagai bentuk tontonan yang memiliki cerita dan dipertunjukkan kepada masyarakat banyak. Sementara secara sempit, drama bermakna sebagai kisah hidup manusia dalam kehidupan bermasyarakat yang diproyeksikan ke atas panggung. Dalam seni drama, terdapat dialog dan gerak yang didasarkan pada naskah dengan didukung tata panggung, tata lampu, tata musik, tata rias, hingga tata busana. Seni drama merupakan cabang seni yang memuat perpaduan dari sejumlah cabang seni lainnya, yaitu seni sastra berupa naskah ceritanya seni lukis tata rias dan tata panggungnya seni musik dalam musik pengiringnya seni tari dalam gerak-gerik pemainnya seni peran pemeranan tokohnya Seni drama juga berkembang secara turun temurun oleh nenek moyang yang disebut sebagai drama tradisional. Dalam seni drama tradisional, biasanya tidak menggunakan naskah, sehingga watak tokoh, dialog, dan gerak-geriknya bergantung pada pemainnya. Contohnya adalah ketoprak dari Jawa Tengah, Ludruk dari Jawa Timur, Lenong dari Betawi, dan lain-lain. Contoh Seni Drama di Indonesia Seni drama Ludruk dari Jawa Timur Seni drama Ketoprak dari Jawa Tengah 5. Seni Budaya Kata seni dan budaya menjadi dua kata yang berkaitan dan tidak terpisahkan. Hal tersebut karena sebuah seni tercipta dari keberadaan budaya dalam suatu daerah. Seni budaya adalah segala sesuatu yang telah diciptakan oleh manusia atau sekelompok manusia mengenai bagaimana cara hidup berkembang secara bersama di suatu daerah yang memiliki unsur estetika secara turun-temurun. Seni budaya sejatinya telah berkembang secara turun-temurun oleh nenek moyang di Nusantara ini. Bentuk keseniannya muncul dan berkembang di setiap wilayah Indonesia, mulai dari Sabang sampai Merauke. Jenis dari seni budaya nusantara misalnya musik tradisional, tarian tradisional, bahasa tradisional, rumah adat tradisional, dan lain-lain. Keberadaan seni budaya nusantara ini jelas memiliki fungsi nyata bagi kehidupan manusia, yakni fungsi praktis dan fungsi estetis. Dalam fungsi praktis, karya dalam seni budaya dijadikan sebagai pemenuhan kebutuhan manusia secara fungsional. Misalnya kursi, meja, rumah adat, dan lain-lain. Sementara dalam fungsi estetis, karya dalam seni budaya digunakan sebagai pemenuhan kebutuhan manusia dalam hal dekorasi. Misalnya keberadaan candi atau pura dijadikan sebagai kebutuhan ritual masyarakat. Contoh Seni Budaya di Indonesia Rumah Bubungan Tinggi dari Kalimantan Selatan Rumah Lontik dari Jambi Rumah Gadang dari Minangkabau, Sumatera Barat Rekomendasi Artikel Terkait Rumah Adat Aceh Rumah Adat Sumatra Aceh Nama Tarian Daerah di Indonesia Ragam Budaya Sunda Alat Musik Melodis Alat Musik Ritmis Macam Alat Musik Modern dan Tradisional Jenis Genre Musik ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Beberapagaya atau aliran seni rupa yang termasuk dalam kategori representatif adalah sebagai berikut. 1. Aliran Naturalisme. Aliran seni rupa yang menggambarkan keadaan alam, melukiskan segala sesuatu sepersis mungkin dengan keadaan nyatanya, seteliti mungkin. Sehingga diperlukan kemampuan yang terlatih untuk mewujudkan karyanya.
Singgah sejenak di Teori Seni Teori Seni adalah salah satu hal penting yang harus diketahui dalam berkesenian, karena disini akan dijelaskan berbagai hal yang menyangkut proses-proses berkesenian dan teori seni ini bisa membantu dalam proses penciptaan suatu karya seni . penasaran dengan apa itu teori seni, dan apa saja sih teori teori seni itu, langsung saja kita bahas. Teori seni merupakan gabungan antara dua suku kata, yaitu terdiri dari teori & seni. Berikut beberapa pengertian TEORI menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, TEORI adalah Pendapat yg didasarkan pada penelitian dan penemuan, didukung oleh data dan argumentasi. Penyelidikan eksperimental yg mampu menghasilkan fakta berdasarkan ilmu pasti, logika, metodologi, argumentasi. Asas dan hukum umum yang menjadi dasar suatu kesenian atau ilmu pengetahuan. Pendapat, cara, dan aturan untuk melakukan sesuatu. Pendapat yang dikemukakan sebagai keterangan mengenai suatu peristiwa. Dari beberapa definisi di atas dapat di simpulkan bahwa teori adalah pendapat yang terlahir dari pola fikir akal manusia terhadap sesuatu yang telah melewati proses penelitian & uji coba sehingga mampu menghasilkan fakta yang bisa di terima oleh akal. Pengertian SENI menurut Kamus Besar Bahasa Republic of indonesia KBBI, pengertian seni terbagi menjadi tiga Seni diartikan halus, kecil dan halus, tipis, lembut dan enak didengar, mungil dan elok. Keahlian membuat karya bermutu dilihat dari segi keindahan dan kehalusannya Kesanggupan akal untuk menciptakan sesuatu yang bernilai tinggi. Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian seni adalah suatu ketrampilan yang diperoleh dari pengalaman, belajar,atau pengamatan-pengamatan yang mengahsilkan keindahan. Jadi dapat diartikan bahwa teori seni adalah pendapat terhadap keindahan melalui proses penelitian dan uji coba yang dapat mengarahkan dan mempermudah dalam menciptakan suatu karya seni berdasarkan prinsip seni tersebut dibagi menjadi beberapa diantaranya adalah, teori bentuk, teori ungkapan, teori metafisika, teori psikologis dan teori organis, serta otonomi seni. Teori Metafisika Teori metafisika berasal dari filsafat Plato tentang keindahan dan seni. Teori ini bertumpu pada pendapat Plato tentang kenyataan Ilahi sebagai realita ideal yang paling sempurna dan abadi. Seni menjadi imitasi atau realita tiruan dari yang Ilahi itu. Penganut utama aliran ini adalah seorang filsuf Jerman Arthur Schopenhauer 1778-1860 yang berpendapat bahwa dunia realita yang sejati adalah dunia kehendak dan idea Plato dengan filsafat ide menganggap bahwa seniman itu meniru kenyataan tiruan. Teori metafisika menjelaskan seni sebagi upaya menampilkan realita atau keindahan yang bersifat semu dan merupakan tiruan atau imitasi dari realita absolut atau realita yang sesungguhnya. 2. Teori Psikologis Teori psikologis atau teori psikoanalis menyatakan bahwa seni lahir sebagai sarana pemenuhan keinginan-keinginan bawah sadar. Karya seni adalah perwujudan terselubung dari keinginan itu. Teori psikologis lainnya adalah teori yang dikembangkan oleh Friedrich Schiller 1759-1805 dan Herbert Spencer 1820-1903. Mereka berpendapat bahwa “kehadiran seni dilatar belakangi adanya dorongan bermain-master yang ada pada diri seniman”. Teori psikologi disebutkan bahwa seni mengungkapkan kecendurungan-kecenderungan alam bawah sadar dan dorongan atau hasrat untuk bermain-main. 3. Teori Bentuk Teori bentuk memiliki arti bahwa seni mempunyai bentuk yang bermakna signiflcant form, dan bentuk bermakna ini, tegas Roger Fry1866-1934 menentukan hakekat seni. Dalam seni rnisalnya, bentuk penting itu adalah penggabungan dari berbagai garis, warna, volume, dan semua unsur lainnya yang membangkitkan suatu tanggapan khas berupa perasaan estetis. Teori bentuk sering juga disebut teori formalistik. Pendapat ini didukung oleh Clive Bong 1891-1964, penulis seni berkebangsaan Inggris, yang berpendapat “ In outline, formalist approaches to art emphasise the advent and composition of the art work its class rather than its narrative or content” , bahwa seni mempunyai bentuk yang bermakna meaning form. Bentuk semacam ini berhadapan dengan apa yang disebut perasaan estetis aesthetic emotion. Teori formalisme inia dalah perbuatan untuk menampilkan bentuk yang perlu dicerna oleh perasaan estetik 4. Teori Ungkapan Teori ungkapan atau ekspresi bertumpu pada teori bahwa seni adalah ungkapan perasaan manusia art is an expression of homo feeling. Leo Tolstoy1826-1910, novelis dan filosof kelahiran Rusia, menganggap seni sebagai transmission of felling penyaluran perasaan dengan maksud bahwa seni ialah membangun perasaan yang dialami, lalu dengan perantaraan garis, warna, bunyi atau bentuk, mengungkapkan apa yang dirasakan sehingga orang lain tergugah perasaanya secara sama. Teori ini juga dianut oleh filosof Italia Benedetto Croce 1866-1952, yang beranggapan bahwa seni adalah pengungkapan kesan-kesan art is an expression of impressions. teori ekspresi atau ungkapan menyatakan bahwa seni dapat dirumuskan sebagai kegiatan mengungkapkan perasaan dan kesan-kesan imajinatif penciptaannya. 5. Teori Organis Teori organis seni lebih menekankan kesatuan. Artinya ada kesaling keterkaitan antara unsur-unsur seni yang menciptakan entitas utuh yang tidak hanya sekedar penjirniahan dan unsur-unsur pembentuknya. Sehingga selalu dalam kaitan internal dengan unsur-unsur yang lain, tidak terlepas pula dari keseluruhannya. Karya seni adalah simbol dan nilai seninya ditentukan pula oleh kedudukannya sebagai simbol. Filsafat organis mengajarkan bahwa realitas ini satu dan bagian dari realitas itu disebut entitas. Contohnya adalah tubuh manusia yang terdiri dari banyak organ yang saling terikat, semua organ itu harus bekerja sama agar tubuh itu tetap sehat dan orangnya hidup bahagia. six. Otonomi Seni Teori otonomi seni memiliki arti bahwa seni tidak perlu mengabdi pada sesuatu apapun di luar dirinya seperti pertimbangan moraI,poIitik, sosial dan agama. Di dalam kehidupan, seni memiliki wilayahnya sendiri yang tidak tergantung pada wilayah lain. Oscar Wilde mengatakan bahwa “kondisi pertama dalam penciptaan yang harus disadari oleh kritikus adalah bahwa lingkungan seni dan Iingkungan etika sepenuhnya berbeda dan terpisah”. Dogma seni untuk seni adalah penemuan cerdas dari kemunduran untuk menipu kita keluar dan kehidupan dan kekuasaan. Selanjutnya seniman, bukan sekedar pengubah musik melainkan seorang penggugah, ia tidak hidup di luar rnasyarakat melainkan berada di tengah-tengah mereka. Kesimpulan dari penjelasan yang sudah kita pelajari, maka dapat kita simpulkan bahwa Seni rupa memiliki beberapa teori yang patut dipahami oleh seorang yang ingin mempelajari tentang seni, diantaranya yaitu teori metafisik, teori psikologis, teori bentuk, teori ungkapan, teori organis dan otonomi seni. Teori-teori tersebut berguna untuk mengarahkan dan mempermudah seorang seniman dalam menciptakan suatu karya seni berdasarkan prinsip ilmunya. Sehingga teori tersebut dapat digunakan sebagai suatu standarisasi atau pijakan seorang seniman untuk berkarya. seorang mahasiswa yang masih terjebak di dunia masa lalu yang penuh dengan tekanan dan terjangkit penyakit yang sulit disembuhkan yaitu “malas”, kini ia mencoba untuk mencari jati dirinya yang sebenarnya meskipun penuh dengan rintangan. View All Posts Navigasi pos
Makateori obtektif beranggapan bahwa keindahan datanng dari bentuk karya seni saja, sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan pengamat yang melihatnya. Teori keindahan subyektif Teori keindahan subyektif adalah kebalikan dari teori keindahan obyektif. Pandangan keindahan karya seni secara subyektif didukung oleh David Hume dan Immanuel Kant.
Bentuk Teori bentuk memiliki arti bahwa seni mempunyai bentuk yang bermakna signiflcant form, dan bentuk bermakna ini, tegas Roger Fry1866-1934 menentukan hakekat seni. Dalam seni rnisalnya, bentuk penting itu adalah penggabungan dari berbagai garis, warna, volume, dan semua unsur lainnya yang membangkitkan suatu tanggapan khas berupa perasaan estetis. J. Teori Ungkapan Teori ungkapan atau ekspresi bertumpu pada teori bahwa seni adalah ungkapan perasaan Tolstoy 1826-1910, novelis dan filosof kelahiran Rusia, menganggap seni sebagai transmission of felling penyaluran perasaan dengan maksud bahwa seni ialah membangun perasaan yang dialami, lalu dengan perantaraan garis, warna, bunyi atau bentuk, mengungkapkan apa yang dirasakan sehingga orang lain tergugah perasaanya secara sama. Teori ini juga dianut oleh filosof Italia Benedetto Croce 1866-1952, yang beranggapan bahwa seni adalah pengungkapan kesan-kesan art is an expression of impressions. teori ekspresi atau ungkapan menyatakan bahwa seni dapat dirumuskan sebagai kegiatan mengungkapkan perasaan dan kesan-kesan imajinatif penciptaannya. K. Teori Organis Teori organis seni lebih menekankan ada kesaling keterkaitan antara unsur-unsur seni yang menciptakan entitas utuh yang tidak hanya sekedar penjirniahan dan unsur-unsur pembentuknya. Sehingga selalu dalam kaitan internal dengan unsur-unsur yang lain, tidak terlepas pula dari keseluruhannya. Karya seni adalah simbol dan nilai seninya ditentukan pula oleh kedudukannya sebagai simbol. L. Otonomi Seni Teori otonomi seni memiliki arti bahwa seni tidak perlu mengabdi pada sesuatu apapun di luar dirinya seperti pertimbangan moraI,poIitik, sosial dan agama. Di dalam kehidupan, seni memiliki wilayahnya sendiri yang tidak tergantung pada wilayah lain. Oscar Wilde mengatakan bahwa “kondisi pertama dalam penciptaan yang harus disadari oleh kritikus adalah bahwa lingkungan seni dan Iingkungan etika sepenuhnya berbeda dan terpisah”. Dogma seni untuk seni adalah penemuan cerdas dari kemunduran untuk menipu kita keluar dan kehidupan dan kekuasaan. Selanjutnya seniman, bukan sekedar pengubah musik melainkan seorang penggugah, ia tidak hidup di luar rnasyarakat melainkan berada di tengah-tengah mereka. Berikutini adalah pengertian seni menurut para ahli: 1. Aristoteles Menurut Aristoteles, pengertian seni adalah suatu bentuk ungkapan dan penampilan yang tidak pernah menyimpang dari kenyataan, dan seni itu meniru alam. 2. Plato Menurut Plato, pengertian seni itu adalah hasil tiruan alam dan segala isinya (ars imitator naturam). 3. Herbert Read Singgah sejenak di Teori Seni Teori Seni adalah salah satu hal penting yang harus diketahui dalam berkesenian, karena disini akan dijelaskan berbagai hal yang menyangkut proses-proses berkesenian dan teori seni ini bisa membantu dalam proses penciptaan suatu karya seni . penasaran dengan apa itu teori seni, dan apa saja sih teori teori seni itu, langsung saja kita bahas. Teori seni merupakan gabungan antara dua suku kata, yaitu terdiri dari teori & seni. Berikut beberapa pengertian TEORI menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, TEORI adalah Pendapat yg didasarkan pada penelitian dan penemuan, didukung oleh data dan argumentasi. Penyelidikan eksperimental yg mampu menghasilkan fakta berdasarkan ilmu pasti, logika, metodologi, argumentasi. Asas dan hukum umum yang menjadi dasar suatu kesenian atau ilmu pengetahuan. Pendapat, cara, dan aturan untuk melakukan sesuatu. Pendapat yang dikemukakan sebagai keterangan mengenai suatu peristiwa. Dari beberapa definisi di atas dapat di simpulkan bahwa teori adalah pendapat yang terlahir dari pola fikir akal manusia terhadap sesuatu yang telah melewati proses penelitian & uji coba sehingga mampu menghasilkan fakta yang bisa di terima oleh akal. Pengertian SENI menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, pengertian seni terbagi menjadi tiga Seni diartikan halus, kecil dan halus, tipis, lembut dan enak didengar, mungil dan elok. Keahlian membuat karya bermutu dilihat dari segi keindahan dan kehalusannya Kesanggupan akal untuk menciptakan sesuatu yang bernilai tinggi. Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian seni adalah suatu ketrampilan yang diperoleh dari pengalaman, belajar,atau pengamatan-pengamatan yang mengahsilkan keindahan. Jadi dapat diartikan bahwa teori seni adalah pendapat terhadap keindahan melalui proses penelitian dan uji coba yang dapat mengarahkan dan mempermudah dalam menciptakan suatu karya seni berdasarkan prinsip seni tersebut dibagi menjadi beberapa diantaranya adalah, teori bentuk, teori ungkapan, teori metafisika, teori psikologis dan teori organis, serta otonomi seni. Teori Metafisika Teori metafisika berasal dari filsafat Plato tentang keindahan dan seni. Teori ini bertumpu pada pendapat Plato tentang kenyataan Ilahi sebagai realita ideal yang paling sempurna dan abadi. Seni menjadi imitasi atau realita tiruan dari yang Ilahi itu. Penganut utama aliran ini adalah seorang filsuf Jerman Arthur Schopenhauer 1778-1860 yang berpendapat bahwa dunia realita yang sejati adalah dunia kehendak dan idea Plato dengan filsafat ide menganggap bahwa seniman itu meniru kenyataan tiruan. Teori metafisika menjelaskan seni sebagi upaya menampilkan realita atau keindahan yang bersifat semu dan merupakan tiruan atau imitasi dari realita absolut atau realita yang sesungguhnya. 2. Teori Psikologis Teori psikologis atau teori psikoanalis menyatakan bahwa seni lahir sebagai sarana pemenuhan keinginan-keinginan bawah sadar. Karya seni adalah perwujudan terselubung dari keinginan itu. Teori psikologis lainnya adalah teori yang dikembangkan oleh Friedrich Schiller 1759-1805 dan Herbert Spencer 1820-1903. Mereka berpendapat bahwa “kehadiran seni dilatar belakangi adanya dorongan bermain-main yang ada pada diri seniman”. Teori psikologi disebutkan bahwa seni mengungkapkan kecendurungan-kecenderungan alam bawah sadar dan dorongan atau hasrat untuk bermain-main. 3. Teori Bentuk Teori bentuk memiliki arti bahwa seni mempunyai bentuk yang bermakna signiflcant form, dan bentuk bermakna ini, tegas Roger Fry1866-1934 menentukan hakekat seni. Dalam seni rnisalnya, bentuk penting itu adalah penggabungan dari berbagai garis, warna, volume, dan semua unsur lainnya yang membangkitkan suatu tanggapan khas berupa perasaan estetis. Teori bentuk sering juga disebut teori formalistik. Pendapat ini didukung oleh Clive Bell 1891-1964, penulis seni berkebangsaan Inggris, yang berpendapat “ In outline, formalist approaches to art emphasise the appearance and composition of the art work its form rather than its narrative or content” , bahwa seni mempunyai bentuk yang bermakna significant form. Bentuk semacam ini berhadapan dengan apa yang disebut perasaan estetis aesthetic emotion. Teori formalisme inia dalah perbuatan untuk menampilkan bentuk yang perlu dicerna oleh perasaan estetik 4. Teori Ungkapan Teori ungkapan atau ekspresi bertumpu pada teori bahwa seni adalah ungkapan perasaan manusia art is an expression of human feeling. Leo Tolstoy1826-1910, novelis dan filosof kelahiran Rusia, menganggap seni sebagai transmission of felling penyaluran perasaan dengan maksud bahwa seni ialah membangun perasaan yang dialami, lalu dengan perantaraan garis, warna, bunyi atau bentuk, mengungkapkan apa yang dirasakan sehingga orang lain tergugah perasaanya secara sama. Teori ini juga dianut oleh filosof Italia Benedetto Croce 1866-1952, yang beranggapan bahwa seni adalah pengungkapan kesan-kesan art is an expression of impressions. teori ekspresi atau ungkapan menyatakan bahwa seni dapat dirumuskan sebagai kegiatan mengungkapkan perasaan dan kesan-kesan imajinatif penciptaannya. 5. Teori Organis Teori organis seni lebih menekankan kesatuan. Artinya ada kesaling keterkaitan antara unsur-unsur seni yang menciptakan entitas utuh yang tidak hanya sekedar penjirniahan dan unsur-unsur pembentuknya. Sehingga selalu dalam kaitan internal dengan unsur-unsur yang lain, tidak terlepas pula dari keseluruhannya. Karya seni adalah simbol dan nilai seninya ditentukan pula oleh kedudukannya sebagai simbol. Filsafat organis mengajarkan bahwa realitas ini satu dan bagian dari realitas itu disebut entitas. Contohnya adalah tubuh manusia yang terdiri dari banyak organ yang saling terikat, semua organ itu harus bekerja sama agar tubuh itu tetap sehat dan orangnya hidup bahagia. 6. Otonomi Seni Teori otonomi seni memiliki arti bahwa seni tidak perlu mengabdi pada sesuatu apapun di luar dirinya seperti pertimbangan moraI,poIitik, sosial dan agama. Di dalam kehidupan, seni memiliki wilayahnya sendiri yang tidak tergantung pada wilayah lain. Oscar Wilde mengatakan bahwa “kondisi pertama dalam penciptaan yang harus disadari oleh kritikus adalah bahwa lingkungan seni dan Iingkungan etika sepenuhnya berbeda dan terpisah”. Dogma seni untuk seni adalah penemuan cerdas dari kemunduran untuk menipu kita keluar dan kehidupan dan kekuasaan. Selanjutnya seniman, bukan sekedar pengubah musik melainkan seorang penggugah, ia tidak hidup di luar rnasyarakat melainkan berada di tengah-tengah mereka. Kesimpulan dari penjelasan yang sudah kita pelajari, maka dapat kita simpulkan bahwa Seni rupa memiliki beberapa teori yang patut dipahami oleh seorang yang ingin mempelajari tentang seni, diantaranya yaitu teori metafisik, teori psikologis, teori bentuk, teori ungkapan, teori organis dan otonomi seni. Teori-teori tersebut berguna untuk mengarahkan dan mempermudah seorang seniman dalam menciptakan suatu karya seni berdasarkan prinsip ilmunya. Sehingga teori tersebut dapat digunakan sebagai suatu standarisasi atau pijakan seorang seniman untuk berkarya. seorang mahasiswa yang masih terjebak di dunia masa lalu yang penuh dengan tekanan dan terjangkit penyakit yang sulit disembuhkan yaitu "malas", kini ia mencoba untuk mencari jati dirinya yang sebenarnya meskipun penuh dengan rintangan. View All Posts Navigasi pos PVwRi8.
  • 6jlaqye2az.pages.dev/38
  • 6jlaqye2az.pages.dev/231
  • 6jlaqye2az.pages.dev/303
  • 6jlaqye2az.pages.dev/204
  • 6jlaqye2az.pages.dev/117
  • 6jlaqye2az.pages.dev/274
  • 6jlaqye2az.pages.dev/193
  • 6jlaqye2az.pages.dev/289
  • 6jlaqye2az.pages.dev/47
  • berikut ini yang tidak termasuk dalam teori teori seni adalah